Sabtu, 15 September 2012

50 th Romo Leonard Smit

50 th  Romo Leonard Smit
dalam Serikat Jesus


            Setengah abad bukanlah waktu yang singkat bagi seseorang dalam menapaki perjalanan kehidupannya, diperlukan semangat, kesabaran, kekuatan, ketekunan, kesetiaan dan pantang menyerah. Demikian pula ada seorang anak manusia yang telah menentukan pilihan meninggalkan keluarga yang dicintai dan kota kelahirannya, Belanda serta mengabdikan hidupnya sebagai pelayan dan pewarta Sabda Allah. Dialah Romo Leonard Smit SJ yang telah tulus ikhlas mengabdikan diri dalam Serikat Jesus.
Tepat tanggal 7 September 2012 genaplah 50 tahun beliau berkarya dengan setia dalam Serikat Jesus. 
Sebagai ungkapan rasa syukur komunitas SJ di Gereja St. Yusup Gedangan dan atas perkenannya Rm. Smit maka komunitas tersebut mengadakan Perayaan Ekaristi Syukur pada hari Sabtu, 8 September 2012 lalu dengan komandan Rm. Aria Dewanto SJ. Perayaan misa tersebut dipimpin langsung oleh 5 orang Romo yang notabene bertugas di paroki Gedangan, mereka adalah: Rm. Arko Sudiono SJ, Rm. Sigit Widisana SJ, Rm. Agus Setiyono SJ, Rm. Aria Dewanto SJ, dan Rm. L. Smit SJ sendiri.
Selain petugas liturgi yang berasal dari umat Paroki Gedangan, misa tersebut juga dimeriahkan dengan alunan suara-suara merdu ‘malaikat-malaikat kecil’ SD Kanisius Kurmosari yang tergabung dalam kelompok paduan suara “Beauty Voice”. Beauty Voice boleh berbangga karena direquest secara khusus oleh Rm. Smit untuk perayaan tersebut (perlu diketahui Romo Smit juga salah satu romo yang sangat concern dan mensupport kelompok-kelompok paduan suara terutama paduan suara anak). Dengan waktu latihan kurang lebih satu bulan siswa-siswi kelas 4 & 5 tersebut dapat memadukan suara mereka dengan baik walaupun masih dibantu oleh para bapak/ibu guru. Sebagian besar umat yang hadir adalah keluarga besar Yayasan Kanisius ; karyawan yayasan, para kepala sekolah, bapak/ibu guru & karyawan sekolah-sekolah Kanisius, ini dikarenakan Rm. Smit juga merupakan pimpinan Yayasan Kanisius.

Dalam khotbahnya Romo Smit mengatakan ada 2 alasan yang membuat Romo Smit tetap bisa bertahan sampai 50 tahun pengabdiannya, dengan setengah bercanda Romo Smit mengutarakan alasan pertama yang menurut beliau “alasan yang suci banget”, sambil tertawa. “Alasan itu adalah karena saya dipilih Tuhan, tetapi yang lebih penting adalah berkat Kuasa Allah dan dukungan dari semua umat”. “Dan alasan yang kedua adalah empat buah tomat, bingung tho…” kata beliau sambil tertawa lagi. Kemudian Romo Smit bercerita tentang pengalaman beliau ketika pertama kali bertugas di Indonesia, saat itu beliau ditempatkan di sebuah daerah yang sepi dan belum pernah mendapat Romo orang asing. Namun lama kelamaan mereka bisa menerima kehadiran Romo Smit walau belum mahir berbahasa Indonesia. Hal itu terlihat jelas pada waktu Romo Smit berjalan-jalan di jalan desa, ada seorang wanita memanggil dan menyusul beliau, kemudian memberikan empat buah tomat. Romo Smit membawa tomat itu pulang dan berpikir kenapa beliau diberi empat buah tomat. Ternyata empat buah tomat itu dilambangkan oleh warga sebagai tanda mereka menerima dengan senang hati dan berterima kasih atas pelayanan yang diberikan oleh Romo Smit kepada mereka. Secara keseluruhan perayaan ekaristi tersebut berlangsung khidmat, meriah dan penuh syukur.

Setelah misa usai acara dilanjutkan dengan perjamuan ramah tamah sederhana dengan mengajak seluruh umat yang hadir saat itu untuk bergembira bersama sambil menikmati beberapa hidangan yang telah disiapkan oleh ibu-ibu warga paroki Gedangan. Pada kesempatan itu pula Rm. Ari dan Rm. Agus menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselenggaranya perayaan misa dan acara ramah tamah tersebut. Dan kembali kelompok paduan suara “Beauty Voice” unjuk kebolehan dengan menyanyikan 2 buah lagu ; ‘Sorry Saja dan You Raise Me Up’. Tak ketinggalan pula 5 dara cantik dari SMP Kanisius St. Yoris berlenggak lenggok menarikan tari kreasi tradisional serta menampilkan pula 1 tarian modern. Setiap perjumpaan pasti akan ada perpisahan, setiap acara pasti ada kenangan yang selalu akan diingat. Semoga perayaan tersebut diatas akan menjadi kenangan indah tak terlupakan bagi kita semua yang ambil bagian terutama Romo Leonard Smit SJ.
Harapan kita bersama semoga Romo Smit tetap menjadi seorang romo yang selalu bersahaja, sederhana dan rendah hati.
Proficiat Romo Smit! TERUSLAH BERKARYA DALAM KESEDERHANAANMU. Tuhan memberkati.


                                                                                    Dianaria S.
                                                                                                                   SD Kanisius Kurmosari

Selasa, 11 September 2012

17 Agustusan




KEGEMBIRAAN PERAYAAN HUT RI KE-67
Di SDK Kurmosari Semarang

Bulan Agustus, bulan dimana jalan-jalan mulai dihias dengan lampu dan umbul-umbul sebagai tanda rasa syukur rakyat Indonesia atas kemerdekaan yang sudah diberikan oleh para pahlawan kepada tanah tumpah darahnya dan kepada kita semua. Kita sebagai bangsa Indonesia wajib mengisi kemerdekaan itu dengan pembangunan. Dan dasar dari bangsa yang kokoh dan kuat adalah anak-anak yang cinta akan tanah air dan menjunjung persatuan tanpa membeda-bedakan, maka kita wajib menanamkan rasa cinta kepada tanah air dan rasa persaudaraan kepada anak-anak.
Karena itu dalam memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-67, SD Kanisius Kurmosari Semarang mengadakan Upacara Bendera untuk memupuk rasa cinta tanah air, dan lomba antar kelas untuk menumbuhkan rasa persaudaraan, sifat sportifitas dan kerjasama antar siswa.
Suara gelak tawa dan sorak untuk memberikan semangat kepada teman sekelas pun terdengar sepanjang perlombaan yang diadakan di lapangan sekolah, seiring para siswa berlomba balap karung, memukul air, memasukkan air ke dalam botol dengan sendok, estafet holahop dan estafet air. Acara lomba memperingati Hari Ulang Tahun RI itu berlangsung selama 3 hari. Kebahagiaan dan keceriaan terasa setiap harinya dengan suara tawa dan teriakan penyemangat dari teman-teman sekelas siswa yang sedang berlomba. Terkadang bapak dan ibu guru pun harus ikut dalam lomba untuk menggenapi jumlah anggota peserta yang kurang satu orang, sehingga lomba pun menjadi lebih seru.
Lomba tidak hanya dilakukan di lapangan, tapi juga di dalam kelas dalam bentuk melukis, mewarnai dan quiz mata pelajaran kelas 6. Berbeda dengan suasana di lapangan, di dalam kelas suasana lomba lebih tenang dan penuh konsentrasi.
Upacara 17 Agustus 2012 memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI atau HUT RI ke-67 yang diadakan di SD Kanisius Kurmosari Semarang dilaksanakan dalam suasana hikmat. Pasukan Pengibar Bendera dengan seragam putih-putih dan formasi pengibar benderanya menambah karisma upacara bendera.
Dalam upacara bendera tanggal 17 Agustus 2012 untuk memperingati HUT RI ke-67 tersebut Kepala Sekolah SD Kanisius Kurmosari Semarang menyampaikan pesan tentang tujuan diadakannya rangkaian perlombaan tersebut, yaitu :
  1. Meningkatkan prestasi siswa lewat berbagai lomba akademik dan non akademik di dalam maupun di luar sekolah. Sehingga nama baik Kanisius bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
  2. Memupuk kerjasama antara siswa, agar bahu-membahu dalam melaksanakan tugas hal-hal yang positif.
Bapak dan Ibu guru juga tidak mau ketinggalan dan menjadi paduan suara khusus untuk acara 17 Agustus tahun ini. Sementara Dokter Kecil terus bersiaga di belakang barisan pasukan yang mengikuti jalannya upacara. Kemudian upacara bendera pun diakhiri dengan pemberian hadiah kepada para murid yang menjadi juara pada lomba yang diadakan pada hari sebelumnya.
Semoga saja dengan diadakannya lomba dan upacara ini, siswa dapat lebih bertambah rasa persaudaraan dengan sesama siswa tanpa membeda-bedakan dan menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air.